Sabtu, November 22, 2014

SBY Terima Penghargaan di Bidang Lingkungan Hidup dari UNEP


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Jakarta - Ratusan orang dan kemeriahan mewarnai petang di Smithsonian American Art Museum and National Portrait Gallery, Washington D.C. 19 November 2014 waktu Amerika Serikat atau 20 November 2014 pagi hari waktu Jakarta. Di malam yang istimewa itu Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono dianugerahkan penghargaan internasional di bidang lingkungan hidup.

Dalam siaran pers yang diperoleh detikcom, Sabtu (22/11/2014), penghargaan bernama “Champion of the Earth 2014” diberikan kepada para tokoh dan pemimpin dunia yang terbukti mampu memberikan kontribusi positif bagi upaya pelestarian lingkungan. Tampak hadir pula model dan artis asal Brazil, Gisele Bundchen yang telah menjadi Goodwill Ambassador United Nations Environment Programme (UNEP) sejak tahun 2005.

Presiden ke-enam Republik Indonesia Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono juga menerima “Champion of the Earth 2014 for Policy Leadership”, namun berkenaan dengan tugas sebagai Presiden Global Green Growth Institute (GGGI) di Seoul, Korea Selatan, maka penghargaan tersebut tidak diterima secara langsung oleh SBY.

Untuk itu Mayor. Inf. Agus Harimurti Yudhoyono, MSc, MPA yang tengah menempuh pendidikan di U.S Army Command and General Staff College Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat menghadiri seremoni penyerahan penghargaan tersebut mewakili ayahanda SBY. PBB mengapresiasi kepemimpinan dan inisiatif SBY dalam menjaga kelestarian lingkungan, baik untuk Indonesia maupun untuk dunia.

Penghargaan “Champion of the Earth 2014” diberikan kepada para tokoh dan pemimpin dunia yang terbukti memajukan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan konservasi. Penghargaan ini diberikan dalam empat kategori yaitu “Policy Leadership” yang diberikan kepada Presiden Palau, Tommy Remengesau dan Prof.Dr.Susilo Bambang Yudhoyono.

Kategori “Entrepreneurial Vision” diberikan kepada U.S Green Building Council, kategori “Science and Innovation” diberikan kepada ilmuwan Sir Robert Watson, kategori “Inspiration and Action” diberikan kepada Founder of the Ocean Clean-Up Initiative, Boyan Siat dan founder of Adeso, Fatima Jibrell, kategori “Lifetime Leadership” diberikan kepada ocean explorer and conservationist, Sylvia Earle dan ilmuwan Mario Molina. Penghargaan diserahkan langsung oleh sekjen PBB Ban Ki Moon dan executive Director UNEP, Achim Steiner.

SBY menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas undangan UNEP. Dia juga menyesal tidak dapat hadir untuk menerima sendiri penghargaan tersebut. Selama sepuluh tahun memimpin Indonesia, SBY dinilai oleh UNEP telah berhasil memajukan upaya pelestarian lingkungan.


Hal ini didorong dengan pencanangan empat pilar strategi pembangunan di masa pemerintahannya, yaitu pembangunan yang pro pertumbuhan ekonomi, pro pembukaan lapangan kerja, pro pengentasan kemiskinan dan pro terhadap pelestarian lingkungan hidup. Melalui strategi tersebut aksi tebang liar dan penggundulan hutan telah berhasil dikurangi secara drastis, terutama sejak diterbitkannya moratorium penebangan hutan untuk menjaga kelestarian hutan hujan tropis. Dengan moratorium ini pemerintahan SBY berhasil melindungi sedikitnya 63 juta hektar hutan alami. Pada tahun 2007 telah dibentuk kerjasama di bidang pelestarian hutan yang disebut Forestry-11 (F-11) yang beranggotakan negara-negara pemilik hutan hujan tropis diantaranya Kolombia, Kongo, Malaysia, Papua Nugini, Peru, Guyana, Guatemala, dan Suriname. Hal ini penting mengingat hutan adalah satu-satunya medium yang dapat menyerap kembali CO2 dari udara sehingga keseimbangan cadangan oksigen di atmosfer dapat dipertahankan. Pemerintahan SBY juga bekerjasama dengan negara negara sahabat untuk aktif melindungi terumbu karang dan menjaga kelestarian biota laut.

Upaya menurunkan efek pemanasan global dan emisi karbon juga tak lelah terus dilakukan. Indonesia dibawah pimpinan SBY telah menyatakan komitmennya kepada dunia internasional untuk mengurangi emisi karbon hingga 26 persen di tahun 2020 dan dengan bantuan internasional dapat ditargetkan hingga 41 persen. Selain itu juga diterapkan standar syarat pelestarian lingkungan yang ketat pada proyek penataan kota, pembangunan perumahan dan kawasan industri serta dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur lainnya.

Tak kalah pentingnya juga program kampanye penanaman satu miliar pohon yang dimulai di tahun 2009. Dalam kurun waktu tiga tahun telah berhasil ditanam sedikitnya 3,5 milyar pohon yang berfungsi sebagai paru-paru alami Indonesia.

Sebelumnya SBY juga telah menerima berbagai penghargaan internasional di bidang pelestarian lingkungan hidup lainnya, diantaranya adalah “Global Home Tree Award” tahun 2010 dan “Valuing Nature Award” dari World Wildlife Fund (WWF) dan The Nature Conservancy (TNC) serta World Resources Institute (WRI) dianugerahkan pada tahun 2012.

Masih banyak yang harus dicapai dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup agar bumi ini dapat terus didiami oleh milayaran manusia generasi yang akan datang. Untuk itu SBY menyampaikan rasa terima kasihnya juga kepada seluruh elemen pemerintah dan masyarakat Indonesia yang telah bekerjasama menjaga kelestarian lingkungan, termasuk diantaranya para pemimpin dunia, pejabat pemerintahan, aktivis lingkungan hidup, peneliti, lembaga swadaya masyarakat dan banyak lagi. Bagi SBY penghargaan “Champion of the Earth 2014 for Policy Leadership” dari UNEP ini adalah penghargaan bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : SBY Terima Penghargaan di Bidang Lingkungan Hidup dari UNEP